ADVERTISEMENT

Sunday, October 26, 2014

Indonesia kehilangan salah seorang pemuda terbaiknya "Gayatri Wailissa"



Gayatri Wailissa
Gayatri Wailissa
Gayatri Wailissa, putri Ambon yang menguasai 14 bahasa asing meninggal Kamis (23/10) malam karena pendarahan otak. Gadis jenius itu dalam beberapa bulan terakhir mengikuti pelatihan sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).

Semua hal ini diungkapkan ibunda Gayatri, Nurul Ida Wati. Sang ibu awalnya mengaku tidak tahu aktivitas Gayatri selama di Jakarta. Namun Ida mengakui jika anaknya memang punya keinginan yang kuat untuk menjadi anggota BIN.

"Bukan mendengar tapi karena memang itu cita-cita dia, bahkan saking menggebunya mereka pernah menawarkan dia ke kesana secara resmi," kata Ida seperti dikutip dari wawancara dengan MetroTV, Minggu (26/10).

Dari penuturan yang dilontarkan oleh Gayatri, Ida mengetahui jika anaknya itu telah mendapatkan berbagai pelatihan untuk menjadi agen BIN. "Gayatri sendiri yang ngomong, (dilatih) namanya Pak Hasim, dilatih di Pegangsaan Nomor 18 Cikini," imbuhnya.

Ibu Ida bertemu dengan Gayatri saat pulang ke Ambon pada 19 September lalu. Saat itulah Gayatri menceritakan jika dia dilatih beladiri hingga menembak. "Latihan bela diri, kung fu, menembak juga," pungkasnya.

Beberapa waktu sebelumnya, Ayah Gayatri, Dedi Darwis Wailissa mengungkapkan anaknya sudah direkrut oleh BIN sejak 3 bulan lalu di Jakarta.

"Dia telah dilatih sebagai BIN, Badan Intelijen Negara. Tetapi kehendak Allah lain," kata Dedi sebelum pemakaman Gayatri, Sabtu (25/10).

Hal tersebut dapat dipastikan pada foto terakhir almarhumah yang dibawa ke pemakaman, mengenakan seragam hitam ala militer. Prosesi pemakaman Gayatri juga didatangi sejumlah petinggi dari Kodam XVI Pattimura TNI AD. Gayatri dimakamkan di Taman Makam Bahagia Ambon. Makam ini biasanya khusus untuk para purnawirawan TNI dan Polri.

Selain menguasai 14 bahasa, semasa hidupnya Gayatri dikenal sebagai anak yang pandai bersosialisasi. Kesibukannya sehari-hari yakni sebagai penyiar radio, penerjemah dan peneliti bahasa, serta menjadi instruktur teater di kampusnya.

Prestasi fantastis yang pernah diraih Gayatri antara lain adalah menjadi Duta Anak Tingkat ASEAN, mendapat medali perunggu Science Astronomy 2012, Penerima Anugerah Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013 dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta sebagai delegasi anak di beberapa konferensi internasional tingkat Asia.

Gayatri akhirnya meninggal di RS Abdi Waluyo Menteng, Jakarta Pusat, usai berolahraga di Mess TNI, Kamis (23/10) lalu. Menurut diagnosis dokter, pembuluh darah Gayatri pecah dan sudah tak bisa tertolong.

Post Title Indonesia kehilangan salah seorang pemuda terbaiknya "Gayatri Wailissa"

0 comments:

Post a Comment

All comments are moderated. Thank you.